Wednesday, October 10, 2012


MENGENAL BANGSA-BANGSA TERNAK



Secara garis besar, bangsa-bangsa sapi (Bos) yang terdapat di dunia ada dua, yaitu (1) kelompok yang berasal dari sapi Zebu (Bos indicus) atau jenis sapi yang berpunuk, yang berasal dan tersebar di daerah tropis serta (2) kelompok dari Bos primigenius, yang tersebar di daerah sub tropis atau lebih dikenal dengan Bos Taurus. Sentra peternakan sapi di dunia hari ini ada di negara Eropa (Skotlandia, Inggris, Denmark, Perancis, Switzerland, Belanda), Italia, Amerika, Australia, Afrika dan Asia (India dan Pakistan). Di Ma’had Al-Zaytun berbagai bangsa sapi dikembangkan dengan tiga metode reproduksi yaitu kawin alam (KA), inseminasi buatan (IB) dan transfer embrio (TE) dan macam-macamnya sebagai berikut :
a. Bangsa Sapi Limousin
Bangsa Sapi Limousin berasal dari sebuah propinsi di Prancis yang banyak berbukit batu, warnanya mulai dari kuning sampai merah keemasan. Tanduknya berwarna cerah. Bobot lahirnya tergolong kecil sampai medium yang berkembang menjadi golongan besar pada saat dewasa. Betina dewasa dapat mencapai 575 kg, sedangkan pejantan dewasa mencapai berat 1000 kg. Fertilitasnya cukup tinggi, mudah melahirkan, mampu menyusui dan mengasuh anak dengan baik serta pertumbuhannya cepat.
b. Bangsa Sapi Simmental
Bangsa Sapi Simmental berasal dari lembah Simme di Swiss, sapi ini menjadi sapi yang paling terkenal di Eropa. Di Prancis sapi ini dikenal dengan nama “Pie-Rouge” dan di Jerman diberi nama “Fleckvieh”. Sapi Simmental berwarna merah, bervariasi mulai dari yang gelap sampai putih. Sapi ini terkenal karena menyusui anaknya dengan baik serta pertumbuhan juga cepat, badannya panjang dan padat. Termasuk berukuran berat, baik pada kelahiran, penyapihan maupun saat mencapai dewasa.
c. Bangsa Sapi Arberden Angus
Bangsa Sapi Arberden Angus dari daerah dataran tinggi Aberdeen Shire dan Angushire di Skotlandia Timur laut dan di impor ke AS pada tahun 1873 dan disilangkan dengan Sapi Longhorn guna meningkatkan industri sapi daging. Warnanya hitam, tidak bertanduk dan ini dianggap sebagai salah satu sifatnya yang penting. Bangsa Sapi Angus mempunyai bulu yang halus, ukuran badannya relatif kecil. Pejantannya dapat mencapai berat badan sampai 850 kg, sedangkan betinanya dapat mencapai berat badan 675 kg. Sapi ini berat lahirnya kecil, begitu pula berat sapihnya. Sifat-sifat yang menonjol dan mempunyai arti penting adalah : ketahanan terhadap hawa dingin, kemampuan memelihara anak dan menyusui, masak dini, tidak banyak kesulitan dalam kelahiran, fertilitas tinggi dan barangkali satu sifatnya yang sangat penting adalah kualitas karkas yang istimewa dengan tulang-tulang yang kecil perdagingan yang baik serta persentase lemak yang rendah akan penting. Kelemahan / kekurangan yang sering dikemukakan adalah ukuran badannya yang kecil, pada jantan pundaknya sering tampak menonjol, dan pejantan-pejantannya tidak suka membuntuti betina-betina di padang pengembalaan.
d. Bangsa Sapi Brangus
Bangsa Sapi Brangus dikembangkan oleh Negara Bagian Oklahoma dan Texas di Amerika Serikat. Sapi ini mengandung darah Brahman 3/8 bagian dan Angus 5/8 bagian. Warna bulunya hitam dengan mewarisi punuk dari Bangsa Brahman serta tidak bertanduk seperti halnya sapi Angus. Ukuran badannya tergolong berat dengan pedet yang termasuk golongan medium dan bobot sapihnya tergolong berat. Sifat-sifat yang disukai meliputi konformasinya yang bagus, pertumbuhan cepat, daya tahannya terhadap panas, daya tahan terhadap caplak serta kemampuannya mengasuh pedet.
e. Bangsa Sapi Peranakan Ongole
Sapi ini merupakan sapi local yang paling banyak dikembangkan oleh masyarakat Indonesia. Di kalangan petani biasanya juga dimanfaatkan sebagai tenaga untuk membajak sawah. Sapi peranakan ongole merupakan hasil persilangan sapi zebu (sapi ongole) dengan sapi local atau sapi bali. Relatif adaptif terhadap suhu tropis karena tetuanya – zebu – adalah sapi asli daerah tropis yakni India. PO (peranakan ongole) bewarna putih kelabu atau kehitam-hitaman. Biasanya bentuk badan betina lebih pendek dari pada jantan, kepala relatif pendek dengan propil melengkung. Punuk besar dan mengarah ke leher Lipatan-lipatan kulit yang terdapat dibawah perut dan leher menuju kearah leher,kaki panjang dan kokoh. Sapi PO disamping sebagai tenaga kerja juga dapat digemukkan sebagai sapi pedaging dengan bobot maksimal dapat mencapai 700 hingga 800 kg.
f. Bangsa Sapi Fries Holland / Holstein Friesian
Sapi Holstein Friesian memiliki warna yang khas hitam putih dengan ujung ekor berwarna putih dan kaki bagian bawah lutut selalu berwarna putih, terkenal dengan produksi susunya yang tinggi (+ 6350 kg/th), dengan persentase lemak susu sekitar 3-7%. Namun demikian sapi-sapi perah tersebut ada yang mampu berproduksi hingga mencapai 25.000 kg susu/tahun, apabila digunakan bibit unggul, diberi pakan yang sesuai dengan kebutuhan ternak, lingkungan yang mendukung dan menerapkan budidaya dengan manajemen yang baik. Saat ini produksi susu di dunia mencapai 385 juta m2/ton/th, khususnya pada zone yang beriklim sedang. Produksi susu sapi di PSPB masih kurang dari 10 liter/hari dan jauh dari standar normalnya 12 liter/hari (rata-ratanya hanya 5-8 liter/hari). Jenis sapi perah yang unggul dan paling banyak dipelihara adalah sapi Shorhorn (dari Inggris), Fries Holland (dari Belanda), Yersey (dari selat Channel antara Inggris dan Perancis), Brown Swiss (dari Switzerland), Red Danish (dari Denmark) dan Droughtmaster (dari Australia). Hasil survei di PSPB Cibinong menunjukkan bahwa jenis sapi perah yang paling cocok dan menguntungkan untuk dibudidayakan di Indonesia adalah Holstein Frisien.

No comments:

Post a Comment