Sunday, November 25, 2012


talkandroid.com

KOMPAS.com Kehadiran iPhone 5 membuat pesaingnya, Samsung, bergerak cepat untuk menghadang penjualan smartphone terbaru besutan Apple tersebut.

Salah satunya, Jumat (14/9/2012) minggu lalu di Amerika Serikat, Samsung mengedarkan iklan cetak untuk keperluan promosi smartphone Galaxy S III.

Yang menarik dari iklan tersebut, foto iPhone 5 disertakan di sana meski dalam kondisi dimatikan, sementara di posisi berlawanan ada Galaxy S III berwarna putih yang layarnya menyala.

Di bagian atas iklan tertera tulisan besar berbunyi "It Doesn't Take a Genius (Tak Perlu Seorang Jenius)". Kata "genius" di sini kemungkinan mengacu pada pegawai "Apple Genius" di toko-toko retail milik Apple yang bertugas membantu konsumen.

Iklan berlanjut dengan perbandingan fitur iPhone 5 dengan Galaxy S III, seperti jumlah RAM, dukungan micro-SD card, NFC, ukuran dan resolusi layar, hingga talktime.

Iklan itu dipungkasi dengan kalimat "The Next Big Thing Is Already Here (Hal Besar Berikutnya Sudah Ada Sejak Awal)". Berikut tampilan lengkapnya, seperti dilansir oleh Cnet.

SAM12172-PrintWSJ10.87x21_copy_610x1179
(Gambar: Cnet.com)

Karena langsung menantang iPhone 5 yang menjadi jagoan baru Apple, iklan Samsung tersebut kontan menuai reaksi dari sejumlah fans Apple.

Beberapa di antaranya mengejek iklan tersebut dengan mengubah tagline, membenturkan klaim fitur Samsung dengan iPhone, merombak layout, atau membandingkan bahan material iPhone 5 dengan Galaxy S III. Di bawah ini contoh-contohnya.


Samsung_Ad_Against_the_Genius
(Gambar: Cnet.com)

parody-iphone-5-samsung-ad
(Gambar: Cnet.com)

Berita terkait peluncuran iPhone 5 ini dapat diikuti dalam liputan khusus "iPhone 5".
Editor: Reza Wahyudi
Ada 107 Komentar Untuk Artikel Ini.
  • Sabtu, 29 Sepember 2012 | 21:31 WIB
    yg pasti android diciptakan untuk mengejar iOS. sampai2 samsung pun mencontek iPhone. lalu siapa yg lebih hebat, penjiplak atau yg dijiplak.?

    • Minggu, 30 Sepember 2012 | 00:15 WIB
      hahaha... sotoy banget sih ente... android gak ada hubungannya ma ios. samsung vs iphone juga kasus tolol karena yang diributin itu form factor. ini kalo motorola mau ikutan heboh semua juga klepek-klepek. baca-baca dulu biar pinter... biar kalo komentar gak asal njeplak...
  • Jumat, 28 Sepember 2012 | 11:11 WIB
    Ngapain pake smart phone? Hp jadul sudah cukup utk komunikasi dan text message /SMS. Kalau butuh internet lebih baik pakai laptop, biar puas dgn monitor lebar. Indonesia jadi lahan empuk bagi perusahaan asing, krn bangsa Indonesia mementingkan gaya, bukan isi produk.
  • Selasa, 25 Sepember 2012 | 22:58 WIB
    HP cacat kek gini kok dibanggain toh? http://inet.detik.com/read/2012/09/25/134139/2034976/317/7/7-masalah-di-iphone-5-yang-paling-banyak-dikeluhkan
  • Minggu, 23 Sepember 2012 | 18:16 WIB
    harus diakui, suka atau tidak produk galaxy banyak copy dari iPhone. terbukti dari email petinggi samsung yg mengatakan "lihatlah iPhone, tiru filosofi mereka". email yg terbongkar itu salah satunya yg menyebabkan samsung kalah di pengadilan. aq yakin iCloud nantinya akan di contek sama samsung dg s
  • Jumat, 21 Sepember 2012 | 12:11 WIB
    Coba google kalimat ini: how to milk a sheep (bagaimana memerah domba), dan lihat hasilnya!!!!
 1 2 3 4 5 .....8 >
Kirim Komentar Anda
Pembaca dapat mengirimkan komentar terkait artikel yang ditayangkan. Isi komentar bukan merupakan pandangan, pendapat ataupun kebijakan KOMPAS.com dan sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Pembaca dapat melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. KOMPAS.com akan menimbang setiap laporan yang masuk dan dapat memutuskan untuk tetap menayangkan atau menghapus komentar tersebut.

KOMPAS.com berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.

Monday, November 5, 2012


Sistem pencernaan pada hewan Ruminansia (memamah biak)

Selasa 05 Nopember 2012 By Sukriadi
Hewan Ruminansia adalah hewan yang mengunyah makananya dua kali.
Saluran pencernaanya tersusun atas :
- Mulut
- Kerongkongan

- Lambung, yang terbagi menjadi :
   - Rumen
   - Petikulum
   - Omasumi
   - Abomasum

Proses pencernaan pada Ruminansia :
Makanan masuk ke rumen dan mengalami pembusukan oleh mikriirganisme. Makanan akan didorong ke retikulum, kemudian diaduk-aduk hingga dihasilkan gumpalan-gumpalan ksasar(bolus). Bolus akan didorong kembali ke mulut untuk dikunyah lagi. Bolus yang sudah dikunyah kemudian masuk ke dalam omasum dimana makanan lebih dihaluskan lagi. Makanan kemudian masuk ke abomasum dan dicerna secara kimiawi.

Friday, October 12, 2012

ORGAN REPRODUKSI TERNAK


ORGAN REPRODUKSI TERNAK
 PENDAHULUAN
Organ reproduksi hewan jantan dapat dibagi atas tiga komponen;
(a) organ kelamin primer, yaitu gonad jantan, dinamakan testis testiculus (jamak: testes atau testiculae), disebut juga orchis didymos, 
(b) sekelompok kelenjar-kelenjar kelamin pelengkap kelenjar-kelenjar vesikularis, prostata dan cowper, dan saluran-saluran yang terdiri dari epididimis dan vas deferens, dan 
(c) alat kelamin luar atau organ kopulatoris yaitu penis (Toelihere, 1979 dan Marawali 2001).
1.Testes sebagai organ kelamin primer mempunyai dua fungsi yaitu 1) mengahasilkan spermatozoa atau sel-sel kelamin jantan, dan 2) mensekresikan hormon kelamin jantan, testosteron. Spermatozoa dihasilkan dalam tubuli seminiferi atas pengaruh FSH (Follicle Stimulating Hormone), sedangkan testosteron diproduksi oleh sel-sel intertitial dari Leydig atas pengaruh ICSH (Intertitial Cell Stimulating Hormone) (Toelihere, 1979).
Struktur-struktur testis meliputi; a) Tunika albuginea, merupakan pembungkus langsung testis. Licin karena banyak mengandung pembuluh syaraf dan darah. b) Septum testis; c) Tubulus seminiferus, merupakan tabung (saluran) kecil panjang berkelok-kelok dan merupakan isi dari Lobulus; d) Rete testis, merupakan saluran penghubung antara epididimis dengan Lobulus; e) Ductus efferentis; f) Caput Epididimis, membentuk suatu tonjolan dasar dan agak berbentuk mangkuk yang dimulai pada ujung proximal testis (Toelihere, 1979); g) Corpus Epididimis, bagian bawah terentang ke bawah, sejajar dengan jalannya vasdeferens, menjalar terus hampir melewati testes, dibagian bawah teats epididimis membelok ke atas; h) Cauda epididimis, merupakan bagian epididimis yang terletak pada bagian bawah testis yang membelok ke atas (Toelihere, 1979); i) Vasdeferens, terentang dari ekor epididimis sampai urethra (Toelihere 1979, Marawali 2001).
2.Epididimis 
Epididimis, suatu pembuluh yang timbul dari bagian dorsal testis berasal dari duktus efferensia, terdiri dari 3 bagian: kepala, badan dan ekor (Salisbury, 1985). Kepala (caput epididymis) membentuk suatu penonjolan dasar dan agak berbentuk mangkok yang dimulai pada ujung proximal testis. Umumnya berbentuk U, berbeda-beda dalam ukurannya dan menutupi seluas satu pertiga dari bagian-bagian testis (Toelihere, 1979). Corpus epididimis (badan epididimis): bagian badan terentang lurus ke bawah, sejajar dengan jalannya vasdeferens, menjalar terus hampir melewati testes, dibagian bawah testes epididimis membelok ke atas. Cauda epididimis (ekor epididimis): merupakan bagian epididimis yang terletak pada bagian bawah testes yang membelok ke atas. Pada hewan hidup cauda epididimis terlihat berupa benjolan di bagian ujung bawah testes dan dapat diraba (Marawali, 2001).
3.Vas deferens 
Vas deferens atau ductus deferens mengangkut sperma dari ekor epididimis ke urethra.
Dindingnya mengandung otot-otot licin yang penting dalam mekanisme pengangkutan semen waktu ejakulasi. Diameternya mencapai 2 mm dan konsistensinya seperti tali (Toelihere,
1979. Marawali, 2001). Salisbury (1985), menyatakan, vas deferens bersal dari epididimis dan berjalan dari titik terendah testis ke atas dan bersama dengan tali spermaticus melewati cincin inguinalis dan di tempat itu vas deferens akan memisahkan diri dari pembuluh darah arteri dan vena, syaraf dan jaringan lain pada tali spermaticus tersebut. Vas deferens akan masuk ke dalam ruang abdominalis. Mengandung sel epitel yang berjajar hampir lurus, memiliki dua lapisan urat daging yang membujur dan melingkar, dan dibungkus oleh selaput peritoneum. Dekat kepala epididimis, vas deferens menjadi lurus dan bersama-sama buluh-buluh darah dan lymphe dan serabut-serabut syaraf, membentuk funiculus spermaticus yang berjalan melalui canalis inguinalis ke dalam cavum abdominalis. Kedua vas deferens, yang terletak sebelah menyebelah di atas vesica urinaria, lambat laun menebal dan membesar membentuk ampullae ductus efferentis (Toelihere, 1979). Ampula pada sapi panjangnya 10 sampai 14 cm, diameter 1.0 sampai 1.5 cm dan pada kuda panjagnya 15 sampai 24 cm dan diameternya 2 ± 2.5 cm, sedangkan pada anjing dan kucing tidak terdapat ampula dan pada babi kecil (Marawali, 2001).
Sperma diangkut dari ekor epididimis ke ampula di bantu dengan gerakan peristaltik vas deferens. Kelenjar-kelenjar vesikularis mengahasilkan fruktosa dan asam sitrat. Ampula dapat diurut secara manual untuk memperoleh semen (Toelihere 1979, Marawali 2001). Vas deferens atau ductus deferens mengangkut sperma dari ekor epididimis ke urethra. Dindingnya mengandung otot-otot licin yang penting dalam mekanisme pengangkutan semen. Pada saat praktikum, untuk mengamati gambaran eksternal dari testis dinding yang mengandung otot-otot licin tersebut di kupas sampai testis terlihat dan Salisbury (1985), menyatakan, vas deferens bersal dari epididimis dan berjalan dari titik terendah testis ke atas dan bersama dengan tali spermaticus melewati cincin inguinalis dan di tempat itu vas deferens akan memisahkan diri dari pembuluh darah arteri dan vena, syaraf dan jaringan lain pada tali spermaticus tersebut. Vas deferens akan masuk ke dalam ruang abdominalis. Mengandung sel epitel yang berjajar hampir lurus, memiliki dua lapisan urat daging yang membujur dan melingkar, dan dibungkus oleh selaput peritoneum. Dekat kepala epididimis, vas deferens menjadi lurus dan bersama-sama buluh-buluh darah dan lymphe dan serabut-serabut syaraf, membentuk funiculus spermaticus yang berjalan melalui canalis inguinalis ke dalam cavum abdominalis. Kedua vas deferens, yang terletak sebelah menyebelah di atas vesica urinaria, lambat laun menebal dan membesar membentuk ampullae ductus efferentis (Toelihere, 1979). Ampula pada sapi panjangnya 10 sampai 14 cm, diameter 1.0 sampai 1.5 cm dan pada kuda panjagnya 15 sampai 24 cm dan diameternya 2 ± 2.5 cm, sedangkan pada anjing dan kucing tidak terdapat ampula dan pada babi kecil (Marawali, 2001).
sumber: Organ Reproduksi Jantan http://id.shvoong.com/exact-sciences/zoology/1953310organ-reproduksi-jantan/#ixzz1IQYFGl42
Wardah MultiMedianet

Thursday, October 11, 2012

INSEMINASI BUATAN (IB)


INSEMINASI BUATAN (IB) atau KAWIN SUNTIK PADA SAPI

E-mailPrintPDF
Inseminasi Buatan (IB) atau kawin suntik adalah suatu cara atau teknik untuk memasukkan mani (sperma atau semen) yang telah dicairkan dan telah diproses terlebih dahulu yang berasal dari ternak jantan ke dalam saluran alat kelamin betina dengan menggunakan metode dan alat khusus yang disebut 'insemination gun'.

Sejarah Perkembangan Inseminasi Buatan
Inseminasi Buatan (IB) pada hewan peliharaan telah lama dilakukan sejak berabad-abad yang lampau. Seorang pangeran arab yang sedang berperang pada abad ke-14 dan dalam keadaan tersebut kuda tunggangannya sedang mengalami birahi. Kemudian dengan akar cerdinya, sang pangeran dengan menggunakan suatu tampon kapas, sang pangeran mencuri semen dalam vagina seekor kuda musuhnya yang baru saja dikawinkan dengan pejantan yang dikenal cepat larinya.Tampon tersebut kemudian dimasukan ke dalam vagina kuda betinanya sendiri yang sedang birahi. Alhasil ternyata kuda betina tersebut menjadi bunting dan lahirlah kuda baru yang dikenal tampan dan cepat larinya. Inilah kisa awal tentang IB.
Tujuan Inseminasi Buatan
- Memperbaiki mutu genetika ternak;
- Tidak mengharuskan pejantan unggul untuk dibawa ketempat yang dibutuhkan sehingga mengurangi biaya;
- Mengoptimalkan penggunaan bibit pejantan unggul secara lebih luas dalam jangka waktu yang lebih lama;
- Meningkatkan angka kelahiran dengan cepat dan teratur;
- Mencegah penularan / penyebaran penyakit kelamin.
Keuntungan Inseminasi Buatan (IB)
- Menghemat biaya pemeliharaan ternak jantan;
- Dapat mengatur jarak kelahiran ternak dengan baik;
- Mencegah terjadinya kawin sedarah pada sapi betina (inbreeding);
- Dengan peralatan dan teknologi yang baik sperma dapat simpan dalam jangka waktu yang lama;
- Semen beku masih dapat dipakai untuk beberapa tahun kemudian walaupun pejantan telah mati;
- Menghindari kecelakaan yang sering terjadi pada saat perkawinan karena fisik pejantan terlalu besar;
- Menghindari ternak dari penularan penyakit terutama penyakit yang ditularkan dengan hubungan kelamin.
Kerugian IB
- Apabila identifikasi birahi (estrus) dan waktu pelaksanaan IB tidak tepat maka tidak akan terjadi terjadi kebuntingan;
- Akan terjadi kesulitan kelahiran (distokia), apabila semen beku yang digunakan berasal dari pejantan dengan breed / turunan yang besar dan diinseminasikan pada sapi betina keturunan / breed kecil;
- Bisa terjadi kawin sedarah (inbreeding) apabila menggunakan semen beku dari pejantan yang sama dalam jangka waktu yang lama;
- Dapat menyebabkan menurunnya sifat-sifat genetik yang jelek apabila pejantan donor tidak dipantau sifat genetiknya dengan baik (tidak melalui suatu progeny test).

Penampungan Semen
- Dapat dilakukan 1-3 x /minggu
- Harus terampil dalam menyiapkan alat penampung (vagina buatan) dan terampil dalam menampung semen
- Evaluasi kualitas semen : gerakan massa, motilitas, LD dan konsentrasi. Hanya yang kualitas baik yang dapat diproses lebih lanjut.
- Pengenceran dan pengawetan
- Pengawetan : semen beku atau semen cair (chilled semen)
Waktu Melakukan Inseminasi Buatan (IB)
Pada waktu di Inseminasi Buatan (IB) ternak harus dalam keadaan birahi, karena pada saat itu liang leher rahim (servix) pada posisi yang terbuka. Kemungkinan terjadinya konsepsi (kebuntingan) bila diinseminasi pada periode-periode tertentu dari birahi telah dihitung oleh para ahli, perkiraannya adalah :
- permulaan birahi : 44%
- pertengahan birahi : 82%
- akhir birahi : 75%
- 6 jam sesudah birahi : 62,5%
- 12 jam sesudah birahi : 32,5%
- 18 jam sesudah birahi : 28%
- 24 jam sesudah birahi : 12% Faktor - Faktor Penyebab Rendahnya Kebuntingan
Faktor - faktor yang menyebabkan rendahnya prosentase kebuntingan
- Fertilitas dan kualitas mani beku yang jelek / rendah;
- Inseminator kurang / tidak terampil;
- Petani / peternak tidak / kurang terampil mendeteksi birahi;
- Pelaporan yang terlambat dan / atau pelayanan Inseminator yang lamban;
- Kemungkinan adanya gangguan reproduksi / kesehatan sapi betina. Jelaslah disini bahwa faktor yang paling penting adalah mendeteksi birahi, karena tanda-tanda birahi sering terjadi pada malam hari. Oleh karena itu petani diharapkan dapat memonitor kejadian birahi dengan baik dengan cara:
- Mencatat siklus birahi semua sapi betinanya (dara dan dewasa);
Petugas IB harus mensosialisasikan cara-cara mendeteksi tanda-tanda birahi. Salah satu cara yang sederhana dan murah untuk membantu petani untuk mendeteksi birahi, adalah dengan memberi cat diatas ekor, bila sapi betina minta kawin (birahi) cat akan kotor / pudar / menghilang karena gesekan akibat dinaiki oleh betina yang lain.
Cara apikasi hormon untuk penyerentakkan birahi adalah sebagai berikut :
- Laksanakan penyuntikan hormon pertama, pastikan bahwa :Sapi betina resipien harus dalam keadaan sehat dan tidak kurus (kaheksia);
- Sapi tidak dalam keadaan bunting, bila sapi sedang bunting dan penyerentakkan birahi dilakukan maka keguguran akan terjadi.
- Laksanakan penyuntikan hormon kedua dengan selang 11 hari setelah penyuntikan pertama;
Birahi akan terjadi 2 sampai 4 hari setelah penyuntikan kedua.

Prosedur Inseminasi Buatan adalah sebagai berikut:
 
- Sebelum melaksanakan prosedur Inseminasi Buatan (IB) maka semen harus dicairkan (thawing) terlebih dahulu
- dengan mengeluarkan semen beku dari nitrogen cair dan memasukkannya dalam air hangat atau meletakkannya
- dibawah air yang mengalir. Suhu untuk thawing yang baik adalah 37oC. Jadi semen/straw tersebut dimasukkan dalam
- air dengan suhu badan 37 oC, selama 7-18 detik.
- Setelah dithawing, straw dikeluarkan dari air kemudian dikeringkan dengan tissue.
- Kemudian straw dimasukkan dalam gun, dan ujung yang mencuat dipotong dengan menggunakan gunting bersih
- Setelah itu Plastic sheath dimasukkan pada gun yang sudah berisi semen beku/straw
- Sapi dipersiapkan (dimasukkan) dalam kandang jepit, ekor diikat
- Petugas Inseminasi Buatan (IB) memakai sarung tangan (glove) pada tangan yang akan dimasukkan ke dalam rektum
- Tangan petugas Inseminasi Buatan (IB) dimasukkan ke rektum, hingga dapat menjangkau dan memegang leher rahim (servix), apabila dalam rektum banyak kotoran harus dikeluarkan lebih dahulu
- Semen disuntikkan/disemprotkan pada badan uterus yaitu pada daerah yang disebut dengan 'posisi ke empat'.
- Setelah semua prosedur tersebut dilaksanakan maka keluarkanlah gun dari uterus dan servix dengan perlahan-lahan.