Sunday, November 24, 2013

IDENTIFIKASI BAKTERI




I.       PENDAHULAN
            Baik suatu organisme maupun suatu mikroorganisme halus diklasifikasikan dulu sebelum diidentifikasi. Hal ini sangat penting walaupun klasifikasi hanya menyatakan bahwa organisme ini berbeda dengan organisme lainnya yang ada. Sebagai contoh agen penyebab penyakit Legionnair yang menyebabkan penyakit pneumonia pada tahun 1976 di Philadelphia. Organisme ini dimasukkan ke dalam genus baru yaitu Legionella, dan agen penyebabnya ialah Legionella pneumophila. Setelah diklasifikasikan kemudian dicari beberapa sifat yang mencirikan organisme tersebut sehingga mudah untuk diidentifikasikan. Ciri yang digunakan haruslah merupakan ciri yang hanya ditemukan pada organisme itu saja. Selain ciri diatas yang digunakan harus ciri yang mudah dilakukan seperti: morfologi (adanya flagel, bila ada jumlah flagel; keberadaan spora, bila ada bentuk spora), fisiologi (kemampuan tumbuh secara aerob atau anaerob), biokimia (kemampuan menghasilkan asam dari karbohidrat), susunan kimiawi (adanya lisin dala dinding sel), biakan (sifat-sifat koloni), zat hara (memerlukan zat hara tertentu bagi pertumbuhan), Sensitivitas (kepekaan terhadap antibiotik), serologis (aglutinasi oleh anti serum rujukan/acuan), genetik (kemampuan transduksi oleh bakteriofag). (Lay dan Hastowo, 1992)

II.    MAKSUD DAN TUJUAN
Adapun maksud dan tujuan disusunnya laporan ini adalah sebagai berikut:
·         Mengidentifikasi bakteri gram negatif.
·         Mengamati pertumbuhan bakteri pada media tertentu.
·         Mempelajari penggunaan kunci idenifikasi.

III.       IDENTIFIKASI MASALAH
·         Hasil praktikum identifikasi bakteri.
·         Pembahasan praktikum identifikasi bakteri.

IV.       TINJAUAN PUSTAKA
            Suatu mikroorganisme halus diklasifikasikan dulu sebelum diidentifikasi. Hal ini sangat penting walaupun klasifikasi hanya menyatakan bahwa organisme ini berbeda denganorganisme lainnya yang ada. Ciri yang biasa dilakukan untuk klasifikasi mikroorganisme khususnya bakteri antara lain: morfologi (adanya flagel, bila ada jumlah flagel; keberadaan spora, bila ada bentuk spora), fisiologi (kemampuan tumbuh secara aerob atau anaerob), biokimia (kemampuan menghasilkan asam dari karbohidrat), susunan kimiawi (adanya lisin dala dinding sel), biakan (sifat-sifat koloni), zat hara (memerlukan zat hara tertentu bagi pertumbuhan), Sensitivitas (kepekaan terhadap antibiotik), serologis (aglutinasi oleh anti serum rujukan/acuan), genetik (kemampuan transduksi oleh bakteriofag).
            Pada pengetesan secara biokimia yang sering dilakukan ialah penanaman ke dalam medium gula-gula, Penanaman dalam IMViC, Tes TSIA dan tes urea.
1.      Penanaman ke dalam media gula-gula
      Maksud dari penanaman ini adalah untkmempelajari reaksi-reaksi biokimia dari bakteri-bakteri yag diidentifikasi. Jenis gula yang biasa digunakan antara lain:
·         Glukosa dengan tanda kuning pada tabung
·         Laktosa dengan tanda biru pada tabung
·         Maltosa dengan tanda hitam pada tabung
·         Mannosa dengan tanda hijau pada tabung
·         Sakarosa dengan tanda merahpada tabung
            Indikator yang digunakan adalah fenol untuk mengetahui apakah terjadi pembentukkan asam atau tidak sebagai hasil penguraian gula pada medium. Sebelum ditanaai medium berwarna merah dan bila terbentuk asa akan berwarna kuning. Selain itu juga dignakan tabung durham untuk mengetahui ada atau tidaknya gas yang terbentuk pada tabung. Tabung durham yang ukurannya lebih kecil dari tabung reaksi bisa ini diletakkan terbalik  di dalam tabung gula sehingga gas yang terbentuk dapat tertampung dalam tabung durham.  Sebelum dipakai  media gula-gula ini harus dipastikan steril. Bila keruh dan berwarna kuning tidak dapat dipakai lagi. Hasilnya ada beberapa jenis antara lain:
·         Bila tidak terjadi perubhan warna/ tetap merah artinya tidak teradi pembentukkan asam atau hasil negatif (-).
·         Bila terjadi perubahan warna menjadi kuning artinya terjadi pembentukkan asam atau hasil positif (+).
·         Bila terjadi perubahan warna menjadi kuning dan terdapat gas dalam tabung duraham maka hasil positif g (+g).

2.      Penanaman ke dalam IMViC
      IMViC ialah singkatan dari Indol, Methyl red, Voges Proskauer, dan Citrat. Maksud dari penanaman ini adalah untkmempelajari reaksi-reaksi biokimia dari bakteri-bakteri yag diidentifikasi.
·         Tes Indol
Bakteri yang tergolong dalam grup fekal dapat memecah asam amino dapat memecah asam amino triptofan dan menghasilkan suatu senyawa berbau busuk yang disebut indol. bakteri yang telah ditumbuhkan ke dalam medium yang mengandung triptofan kemudian diberi 3-5 tetes pereaksi Kovac’s yang mengandung amil alkoho atau diberi kristal asam oksalat. Adanya indol akan menyebabkan amil alkohol berubah warna menjadi merah tua atau yang menggunakan asam oksalat menjadi merah muda. Uji yang menggunakan amil alkohol disebut metod Kovac’s sedankan yang menggunakan asam oksalat ialah metoe Gnezda. (Suriawiria, 1985)

·         Tes Methyl Red
                  Tes methyl red ini ialah test yang digunakan untuk mengetahui adanya pembentukkan asam dengan pH di bawah 4. Methyl red adalah suatu indikator yang akan menunjukkan warna merah bila pH ada di bawah 4. Tes ini biaasa digunakan untuk pemeriksaan bakteri E. Coli sebaai tanda encemaran air bersih.

·         Tes Voges Proskauer
                  Pada reaksi akan diselidiki apakah bakteri dapat membentuk acethyl methyl carbinol atau tidak. Untuk melhat reaksi yang positif (Acethyl methyl carbinol positif) maka ke dalam medium yang telah ditanamiditambahkan KOH kemudian dipanaskan sebentar. Dalam hal ini akan terbentuk diacethyl. Diacethyl ini yang menimbulkan warna merah kecoklatan bila ditambah alfa naftol.

·         Tes Simmon’s citrat
                  Medium ini merupakan medium padat yang terdiri dari Monoamoniu fosfat, Na citrat, NaCl, air, agar-agar, dan indikator romthymol blue. Medium ini juga digunakan untuk diferential diagnose (DD), antara bakteri Coli dan Aerobacter aerogenes. Medium ini berwarna biru kehijauan, bila hasil positif menghasilkan warna biru terang. Bila negatif tetap berwarna hijau.

3.      Penanaman ke dalam media agar semi-solid
4.      Penanaman ke dalam TSIA dan urea

No comments:

Post a Comment