Friday, October 18, 2013

Pengenalan Alat

LAPORAN TETAP
PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI UMUM

PENGENALAN ALAT













Oleh
SUKRIADI ARIPO
1105104010051







JURUSAN PETERNAKAN FAKULTAS PERTANIAN 
UNIVERSITAS SYIAH KUALA
2013 - 2014

A.    PENDAHULUAN
Laboratorium merupakan tempat untuk melakukan kegiatan praktikum atau kegiatan penelitian. Banyak alat-alat yang terdapat di Laboratorium baik yang berbahaya maupun tidak, oleh sebab itu kita harus mengetahui cara penggunaan, fungsi dan prinsip kerja setiap alat-alat tersebut. Laboratorium mempunyai banyak fungsi diantaranya, sebagai tempat untuk mengasah penalaran (melalui pengamatan, pencatatan dan pemahaman), sebagai sumber belajar, memperdalam sifat ingin tahu seseorang dan membina rasa percaya diri (Ibnu, 2006).
Ada banyak jenis-jenis Laboratorium, diantaranya adalah Laboratorium Mikrobiologi. Secara sederhana mikrobiologi dapat diartikan sebagai organisme yang berukuran sangat kecil sehingga tidak memungkinkan untuk melihatnya dengan mata telanjang. Namun mengamati aktivitas mikroorganisme ini sangat menyenangkan, dan bila diperdalam dengan sangat sungguh-sungguh mikroorganisme dapat memberikan keuntungan pada manusia terutama untuk industri pangan, mungkin inilah sebabnya kenapa mikrobiologi menjadi salah satu mata kuliah yang perlu untuk dipelajari. Alat yang digunakan untuk melihat mikroorganisme adalah mikroskop. Mikroskop ini dapat kita temukan hampir di setiap laboratorium, termasuk Laboratorium Mikrobiologi. Selain mikroskop, alat-alat lainnya adalah erlenmeyer, beaker glass, tabung reaksi, pipet tetes, rak tabung reaksi, triangle, jarum ose, cawan petri, pipet mikro, tip, laminar air flow, incubator, vortex, magnetic stirrer, colony counter, autoclave dan lain-lain. Setiap alat ini mempunyai fungsi dan peran yang berbeda-beda.
Alat-alat yang digunakan sewaktu praktikum harus digunakan secara hati-hati dan teliti karena pada umumnya alat tersebut terbuat dari kaca sehingga bisa saja pecah. Praktikan yang baik biasanya mempunyai ketelitian dan kesabaran yang tinggi. Dalam melakukan pengukuran biasanya dia tidak akan puas dengan hanya satu kali percobaan, dia akan mengukur beberapa kali dan mencari data mana yang paling mendekati dan paling akurat. Sealain ketelitian, seorang praktikan juga harus mempunyai sifat bersih dan rapi. Karena kebersihan merupakan salah satu factor yang sangat penting di dalam suatu penelitian. Praktikan yang ceroboh dan tidak memperhatikan kebersihan peralatan yang dia gunakan kemungkinan besar akan mendapatkan kesalahan pada penelitiannya. Ini dikarenakan kotoran/ sisa larutan yang lain dapat berkontaminasi dengan larutan baru yang hendak kita teliti sehingga menyebabkan ketidakakuratan data. Kerapian juga menjadi syarat didalam melakukan praktikum, seperti memperhatikan kebersihan meja praktikum, perawatan peralatan dan kedisplinan praktikan.
B.     TUJUAN
Tujuan dari praktikum ini yaitu untuk adalah untuk mengetahui nama-nama, fungsi serta menggunakan alat-alat yang digunakan dalam laboratorium khususnya pada praktikum mikrobiologi umum.
C.    BAHAN DAN ALAT
Adapun alat-alat yang digunakan pada praktikum yang berjudul “Pengenalan Alat” ini adalah : 1) autoclave, 2) beaker glass, 3) bunsen, 4) cawan petri, 5) colony counter, 6) Erlenmeyer, 7) incubator, 8) jarum ose, 9) laminar air flow, 10) magnetic stirrer, 11) pipet mikro, 12) pipet tetes, 13) rak tabung, 14) tabung reaksi, 15) TIP, 16) triangle dan 17) vortex
D.    CARA KERJA
Cara kerja pada praktikum ini adalah :
1.      Praktikan memasuki Laboratorium Mikrobiologi
2.      Semua alat-alat yang akan diperkenalkan sudah tersedia di Laboratorium
3.      Assisten mulai menjelaskan mengenai alat-alat tersebut satu persatu secara terperinci
4.      Praktikan menulis keterangan Assisten dan menggambambar alat yang dimaksud
E.     HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil
No
Nama Alat
Fungsi
Gambar
1
Autoclave
Mensterilkan barang dan alat
2
Beaker glass
Alat untuk menampung sementara zat, mereaksikan zat
3
Bunsen
Untuk pemanasan. Misalnya untuk membakar jarum ose
4
Cawan petri
berfungsi untuk membiakkan (kultivasi) mikroorganisme. Medium dapat dituang ke cawan bagian bawah dan cawan bagian atas sebagai penutup
5
Colony counter
alat untuk menghitung jumlah koloni bakteri atau mikroorganisme
6
Erlenmeyer
Untuk tempat analit dalam titrasi larutan
7
Incubator
Alat ini digunakan sebagai alat perkembangbiakan mikroorganisme dengan suhu 37oC
8
Jarum ose
berfungsi untuk memindahkanbiakan dan untuk ditanam/ditumbuhkan ke media baru.

9
Laminar air flow
Alat ini berbentuk seperti meja, digunakan sebagai ruangan untuk pengerjaaan secara aseptis.
10
Magnetic stirrer
Alat ini digunakan sebagai pengaduk saat suspensi panas
11
Mikroskop
Untuk melihat benda-benda yang berukuran sangat kecil/mikro
12
Pipet mikro
alat untuk memindahkan cairan yang bervolume cukup kecil, biasanya kurang dari 1000 µl

13
Pipet tetes
Untuk mengambil larutan dalam skala kecil
14
Rak tabung reaksi
untuk tempat berdirinya tabung reaksi/ penyangga tabung reaksi sewaktu meletakkkan hasil reaksi
15
Tabung reaksi
digunakan untuk uji-uji biokimiawi dan menumbuhkan mikroba Pipet ukur memiliki ketelitian hingga 0,01 ml.

16
TIP
Digunakan bersamaan dengan pipet mikro, fungsinya untuk mengambil larutan dalam jumlah sedikit
17
Triangle
bermanfaat untuk menyebarkan cairan di permukaan agar supaya bakteri yang tersuspensi dalam cairan tersebut tersebar merata
18
Vortex
alat yang memiliki suatu dudukan berengsel yang dapat berputar cepat sehingga larutan dalam botol atau tabung yang diletakkan (dengan ditekan) akan berputar dan teraduk. Umumnya digunakan untuk menghomogenisasi larutan dalam botol atau tabung saja.









PEMBAHASAN

Praktikum yang berjudul “Pengenalan Alat” ini membahas mengenai alat-alat yang akan dipergunakan pada praktikum Mikrobiologi Umum. Pada praktikum pertama ini, kami dikenalkan pada beberapa peralatan yang nantinya akan digunakan di praktikum mikrobiologi, diantaranya yaitu autoclave, TIP, triangle, erlenmeyer, tabung reaksi, pipet tetes, pipet mikro, oven, incubator dan lainnya. Setiap alat tentu saja memiliki fungsi dan cara kerja yang berbeda. Oleh karena itu pengenalan sebelum melakukan praktikum sangatlah penting. Alat-alat ini juga dapat kita temukan pada Laboratorium lain, namun alat yang sama bisa saja mempunyai fungsi yang berbeda di laboratorium yang beda, contohnya tabung reaksi. Pada laboratorium kimia, tabung reksi digunakan sebagai tempat untuk mereaksikan zat-zat dalam jumlah kecil sementara di laboratorium mikrobiologi tabung reaksi digunakan untuk uji biokimiawi dan menumbuhkan mikroba. Tabung reaksi dapat ditutup dengan menggunakan kapas, tutup metal, plastic ataupun aluminium foil. Tujuannya adalah untuk menghindari kontaminasi dari udara luar (Sudarmadji,2005).
Mikroskop dapat dikatakan sebagai alat penting di laboratorium ini, dikarenakan yang akan diteliti adalah mahluk-mahluk yang berukuran mikro (sangat kecil). Mikroskop pertama dibuat oleh Antonio Van Leeuwenhoek, mikroskop ini awalnya masih sangat sederhana namun pada saat sekarang mikroskop jauh lebih modern dan sudah mempunyai tingkat ketelitian dan akurasi yang tinggi. Mikroskop ini tersusun atas beberapa bagian, diantaranya :
1.      Lensa okuler, lensa yang berfungsi untuk memebentuk bayangan maya, tegak dan diperbesar
2.      Lensa objektif, untuk membentuk bayangan nyata
3.      Makrometer (pemutar kasar), berfunngsi untuk menaikan dan menurunkan mikroskop secara cepat
4.      Mikrometer (pemutar halus), berfungsi menaik turunkan mikroskop secara lambat
5.      Revolver, untuk mengatur perbesaran lensa objektif dengan cara memutarnya
6.      Diafragma, mengatur banyak sedikitnya cahaya yang masuk
7.      Meja mikroskop, tempat objek yang akan diamati
8.      Penjepit kaca, untuk menjepit kaca yang terbuat dari plastic
9.      Lengan mikroskop, sebagai pegagang pada mikroskop
10.  Sendi inklinasi (pengatur sudut), untuk mengatur sudut atau penatur tegaknya mikroskop
11.  Tabung mikroskop, berfungsi untuk menghubungkan antara lensa lensa objektif dan lensa okuler
12.  Pemutar,
a.       Pemutar kasar, berfungsi untuk menggerakkan tabung dengan penggeser berat dan mengatur jarak objek dengan lensa sehingga diperoleh bayangan yang jelas
b.      Pemutar halus, berfungsi untuk mengatur tabung dengan penggesaran kecil, sehingga focus lebih tepat dan kita amati nampak lebih jelas (Mored, 2005).
Tabung reaksi biasanya kita gunakan untuk mereaksikan suatu zat, namun pada praktikum mikrobiologi tabung reaksi digunakan untuk uji-uji biokimiawi dan menumbuhkan mikroba.Tabung reaksi dapat diisi media padat maupun cair. Tutup tabung reaksi dapat berupa kapas, tutup metal, tutup plastik atau aluminium foil. Media padat yang dimasukkan ke tabung reaksi dapat diatur menjadi 2 bentuk menurut fungsinya, yaitu media agar tegak (deep tube agar) dan agar miring (slants agar).
Cawan petri digunakan untuk tempat penanaman mikroba namun disini menggunakan agar beku. Biasanya menggunakan jarum ose. Cara menggunakannya dengan memebuka sedikit saja sedikit saja agar tidak ada pencemaran. Bagian bawah pada cawan petri harus lebih kecil dibandingkan bagian atas. Saat disterilisasi cawan harus dibungkus rapat dengan kertas lalu dimasukkan kedalam plastic agar tidak terbentur dengan cawan petri yang lain saat melakukan sterilisasi di autoclave. Cawan petri tersedia dalam berbagai macam ukuran, diameter cawan yang biasa berdiameter 15 cm dapat menampung media sebanyak 15-20 ml, sedangkan cawan berdiameter 9 cm kira-kira cukup diisi media sebanyak 10 ml (Imamkhasani, 2000).
Laminar air flow (LAF) digunakan sebagai ruangan untuk bekerja secara steril. Alat ini berbentuk seperti meja, prinsip kerjanya adalah pengaseptian suatu ruangan berdasarkan aliran udara laminar secara horizontal dari dalam keluar sehingga kontaminasi udara dapat diminimalkan. Sebelum menggunakan alat ini, sebaiknya tangan kita diberi alcohol terlebih dahulu.
Bunsen digunakan untuk sterilisasi alat inokulasi dengan pembakaran seperti sterilisasi jarum inokulum atau spreader. Untuk memastikan kesterilannya jarum inokulum dibakar sampai membara dan spreader dapat dicelupkan alkohol lalu dibakar. Bunsen berbahan bakar gas yang disalurkan melalui pipa sedangkan pembakar spirtus berbahan bakar spirtus (methanol). Namun pembakar spirtus lebih mudah ditemukan di banyak laboratorium karena efisien dan portable. Tersedia juga alat loop incinerator / electric bunsen burner / electric incinerator untuk membakar jarum inokulum. Ujung jarum inokulum dapat dimasukkan ke dalam tabung keramik panas (815oC) selama 6 detik untuk mensterilisasinya. Pembakar spirtus dapat menciptakan sirkulasi udara dari bawah ke atas melewati api karena proses pembakaran. Seringkali hal ini dianggap mampu menciptakan lingkungan udara yang aseptis disekitar pembakar spirtus, tetapi jika memang load kontaminasi besar dan banyak gangguan aliran udara maka hal ini juga tidak sepenuhnya benar. Oleh karena itu sebaiknya tetap menggunakan LAF jika menginginkan kerja pada udara yang steril. Colony counter adalah alat untuk menghitung jumlah koloni bakteri atau mikroorganisme. Bakteri yang dihitung disini adalah bakteri yang masih hidup. Dimana cara pengerjaannya adalah dengan melakukan pengeceran dari medium bakteri misalnya sampai 3 kali dalam tabung reaksi (Sudarmadji2005).
F.     KESIMPULAN
Kesimpulan yang dapat diperoleh dari praktikum ini adalah :
1.      Alat-alat yang digunakan di laboratorium mempunyai fungsi dan cara penggunaan yang berbeda, jadi diperlukan pengetahuan pengenalan alat untuk dapat bekerja dengan baik di laboratorium
2.      Kebersihan dan ketelitian seorang praktikan mempengaruhi hasil yang akan dia peroleh
3.      Cawan petri berfungsi untuk membiakkan (kultivasi) mikroorganisme. Medium dapat dituang ke cawan bagian bawah dan cawan bagian atas sebagai penutup
4.      Tabung reaksi digunakan untuk penanaman mikroba
5.      Jarum ose digunakan untuk memindahkan mikroba
6.      Triangle digunakan untuk meratakan mikrobia di media agar (teknik agar sebar)
7.      Pipet mikro dan tip biasanya digunakan untuk mengambil larutan cair dalam jumlah sedikit
8.      Erlenmeyer terbuat dari kaca yang digunakan sebagai tempat pencampuran atau melarutkan medium.
DAFTAR PUSTAKA
Ginting, Tjurmin. 2004. Penuntun Praktikum Kimia Dasar I. Fakultas Pertanian. 
Indralaya : Universitas Sriwijaya
Ibnu. 2006. Analisa Kimia Kuantitatif. Jakarta : Erlangga.
Imamkhasani. 2005. Biokimia. Nutrisi dan Metabolisme. UI Press. Jakarta.
Khasani. 2003. Prosedur alat-alat Kimia.Yogyakarta : liberty.
Moechtar. 2008. Kimia Untuk SMA Kelas XI. Bogor : Regina.
Mored. 2005. Biokimia 2000. Erlangga. Jakarta.
Sudarmadji. 2005. Penuntun Dasar-Dasar Kimia. Jakarta : Lepdikbud

No comments:

Post a Comment